JAKARTA – Dilansir dari website resmi, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi mengumumkan berakhirnya kerja sama dengan pelatih kepala Patrick Kluivert dan tim kepelatihannya. Keputusan tersebut disepakati melalui mekanisme mutual termination atau pengakhiran kerja sama atas dasar kesepakatan kedua belah pihak.
Dalam keterangan resminya, PSSI menyebut bahwa penghentian kerja sama ini dilakukan dengan mempertimbangkan dinamika internal dan arah strategis pembinaan tim nasional ke depan. Kesepakatan tersebut ditandatangani antara PSSI dan seluruh anggota tim kepelatihan yang sebelumnya terikat kontrak berdurasi dua tahun.
“Dengan berakhirnya kerja sama tersebut, tim kepelatihan tidak lagi menangani Timnas Indonesia di level senior, U-23, maupun U-20,” tulis PSSI dalam pernyataannya.
PSSI juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi dan dedikasi yang telah diberikan Patrick Kluivert beserta stafnya selama hampir satu tahun masa tugas. Langkah ini disebut sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap program pembinaan dan pengembangan sepak bola nasional.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir melalui akun Instagram resminya turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kluivert dan tim.
“Terima kasih atas kontribusi yang sudah diberikan Coach Patrick Kluivert dan tim kepelatihan selama hampir 12 bulan untuk PSSI dan Timnas Indonesia. Dengan penuh rasa hormat, PSSI dan Coach Patrick serta tim sepakat untuk mengakhiri kerja sama ini,” tulis Erick.
Erick juga memberikan apresiasi kepada seluruh pemain, ofisial, dan suporter yang telah berjuang membawa Indonesia melaju hingga Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, pencapaian bersejarah bagi sepak bola nasional.
“Kita akan melakukan evaluasi dan menentukan target bagi Timnas Indonesia berikutnya untuk bisa masuk ranking 100 besar FIFA, Piala Asia 2027, dan Piala Dunia 2030,” lanjutnya.
Dengan berakhirnya masa kerja Patrick Kluivert, PSSI akan segera melakukan evaluasi menyeluruh dan menentukan arah baru pembinaan tim nasional, termasuk penunjukan pelatih kepala baru untuk menghadapi agenda internasional berikutnya.
Dilaga terakhir, Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan dari Iraq 1-0 saat Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia pada 12 Oktober 2025 lalu. Hasil itu membuat harapan masyarakat untuk lolos Piala Dunia 2026 kandas.
Keputusan pemecatan ini memunculkan pertanyaan publik: siapakah pengganti yang akan dipilih PSSI? Bagaimana PSSI akan merancang strategi pembinaan jangka menengah dan jangka panjang agar prestasi Timnas Indonesia tidak stagnan?
Beberapa pengamat menyebut bahwa pemecatan Patrick Kluivert adalah langkah yang logis dalam dunia sepak bola setelah kegagalan melaju di kompetisi besar.