Kanal Fakta / Berita / Pemerintahan

Cegah Inflasi Akhir Tahun, Pemkot Cilegon Siapkan Program Tanam Cabai Massal pada 2026

Pemerintah - 2025-11-19 09:26:00
Ditulis Oleh : Redaksi

High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Aula Setda Cilegon, Selasa (18/11/2025).

CILEGON – Pemerintah Kota Cilegon mulai menyiapkan langkah baru untuk menjaga stabilitas harga menjelang akhir tahun. Salah satu strategi yang akan dijalankan pada 2026 adalah memperluas gerakan penanaman cabai oleh PKK, ASN, dan masyarakat. Langkah ini diambil karena Cilegon bukan merupakan daerah penghasil pangan sehingga kebutuhan komoditas pokok masih bergantung pada pasokan dari luar daerah.

Kebijakan tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Cilegon, Robinsar, setelah menghadiri High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Aula Setda Cilegon, Selasa (18/11/2025). Pertemuan itu turut melibatkan KPw Bank Indonesia Provinsi Banten, Biro Perekonomian Banten, serta sejumlah dinas yang berkaitan dengan pengendalian inflasi.

Robinsar menegaskan bahwa pemerintah daerah sedang memperkuat stabilitas pasokan menuju masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang biasanya menjadi periode rawan lonjakan harga.

“Kami pastikan ketersediaan stok pangan aman untuk Nataru. Pemerintah juga akan melakukan inspeksi ke pasar untuk menjaga harga tetap stabil,” katanya, Selasa (18/11/2025).

Menurutnya, pergerakan harga di Cilegon sering kali dipicu oleh minimnya produksi pangan lokal.

“Cilegon bukan daerah produsen, sehingga kami melakukan langkah antisipatif melalui kerja sama pasokan dengan daerah lain, termasuk MoU dengan pemasok dari Pandeglang,” ujarnya.

Sebagai upaya jangka panjang, pemerintah akan kembali menghidupkan program penanaman cabai secara massal pada tahun depan. Program ini dinilai penting karena cabai merupakan komoditas yang sangat sensitif dan sering menyebabkan inflasi ketika pasokan terganggu.

"Kalau bahan pokok seperti cabai, bawang, tahun depan sudah saya niatkan mau digalakkan menanam cabe. Seperti ibu-Ibu PKK, ASN, masyarakat segala macam," tuturnya.

Sementara itu, Deputi Kepala KPw Bank Indonesia Banten, Rawindra Ardiansyah, menyampaikan bahwa inflasi di Cilegon saat ini berada dalam kondisi yang cukup terkendali.

“Inflasi Cilegon di Oktober tercatat sekitar 2,5 persen, masih di bawah angka provinsi yang mencapai 2,75 persen. Posisi Cilegon menjadi urutan kedua terendah di Banten,” ucapnya.

Rawindra menjelaskan bahwa ketergantungan Cilegon terhadap pasokan dari daerah lain merupakan salah satu karakteristik utama yang memengaruhi dinamika harga. Karena itu, ia menilai kerja sama lintas daerah yang dilakukan Pemkot Cilegon sudah berjalan efektif.

“Laporan Bulog menyebutkan stok pangan hingga Desember aman,” tuturnya.

Ia menambahkan, upaya stabilisasi harga juga didukung oleh langkah intervensi pemerintah.

“Pasar murah dari Pemkot Cilegon akan membantu menjaga harga sekaligus meringankan masyarakat,” katanya. (MJ/red)

flash info
Download Gambar