Kanal Fakta / Berita / Pemerintahan

Capaian Skrining Diabetes di Cilegon Tembus 87 Persen, Edukasi Hidup Sehat Terus Diperkuat

Kesehatan - 2025-11-13 22:23:00
Ditulis Oleh : Redaksi

Kepala Bidang Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Kota Cilegon, Febrinaldo (Foto: Istimewa)

CILEGON — Upaya pengendalian penyakit diabetes melitus (DM) di Kota Cilegon menunjukkan perkembangan signifikan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon mencatat capaian deteksi dini DM sudah menyentuh 87,22 persen dari total sasaran 9.184 warga sepanjang tahun 2025. Meski demikian, berbagai langkah pencegahan disebut masih harus diperkuat agar angka kasus tidak terus meningkat.

Kepala Bidang Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Kota Cilegon, Febrinaldo, menjelaskan bahwa dari total sasaran, sudah sebanyak 8.010 warga menjalani skrining dan pemeriksaan diabetes. Jumlah ini terdiri dari 3.871 laki-laki dan 4.139 perempuan.

“Sasaran kita sebenarnya 9.184 di tahun 2025, sudah mencapai 87,22 persen artinya 8.010 yang sudah kita lakukan skrining dan pemeriksaan DM-nya,” katanya, Kamis (13/11/2025).

Ia menambahkan bahwa diabetes melitus merupakan salah satu indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang menjadi tolok ukur kinerja kepala daerah dalam sektor kesehatan.

“Diabetes melitus di Kota Cilegon adalah termasuk SPM, standar pelayanan minimal Kota Cilegon, merupakan satu indikator kinerjanya wali kota juga,” ujarnya.

Untuk menekan angka penderita, Dinkes terus menggencarkan berbagai program pencegahan dan pengendalian. Deteksi dini dilakukan melalui pemegang program DM di tingkat Dinkes maupun puskesmas. Selain itu, kolaborasi bersama BPJS lewat program Prolanis semakin memperluas jangkauan layanan, mulai dari senam rutin setiap Sabtu hingga pemeriksaan kesehatan gratis.

“Tujuannya deteksi dini. Kalau ada kasus ditemukan langsung diobati,” tuturnya.

Dinkes juga memastikan sarana serta prasarana pendukung tetap tersedia, termasuk pasokan obat-obatan di seluruh puskesmas. Namun demikian, edukasi terkait pola hidup sehat dinilai masih perlu ditingkatkan karena belum semua masyarakat terbiasa melakukan pemeriksaan rutin.

Saat ini, sembilan puskesmas di Cilegon beroperasi 24 jam dengan fasilitas lengkap seperti alat kesehatan, obat-obatan, serta dukungan aplikasi Dokling untuk mempermudah masyarakat mengakses layanan kesehatan.

Dalam kesempatan itu, Febrinaldo mengajak masyarakat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang disediakan pemerintah.

“Pertama, masyarakat harus memanfaatkan fasilitas kesehatan di Kota Cilegon, karena wali kota mendukung dengan pemeriksaan gratis,” ucapnya.

Ia juga menegaskan pentingnya gaya hidup sehat sebagai benteng utama mencegah diabetes. Menurutnya, DM terbagi menjadi dua tipe, yakni tipe satu akibat insulin tidak mampu mengubah glukosa menjadi glikogen, dan tipe dua karena resistensi insulin.

“Pola hidup yang sehat artinya jatah tidurnya delapan jam, makannya seimbang, olahraga 30 menit. Makanya dianjurkan untuk olahraga 30 menit,” ungkapnya.

Dengan berbagai upaya ini, Pemkot Cilegon berharap penanganan diabetes dapat semakin optimal dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan jangka panjang. (MJ/red)

flash info
Download Gambar